Jumat, 14 Oktober 2022

Pengertian RAID Dan Macam-Macam Level RAID Pada System Komputer

RAID (Redundant Array of Independent Disks) atau dalam bahasa indonesia penyimpan data redundan yaitu sebuah teknologi dalam penyimpanan data yang digunakan untuk meminimalkan kesalahan pada saat penyimpanan dan pembacaan data dengan menggunakan redundansi (penumpukan data) dengan menggunakan perangkat lunak atau menggunakan hard disk itu sendiri. Pola RAID terdiri atas enam level dan level nol sampai lima. Level ini tidak mengartikan hubungan hierakis (urutan tingkat) namun penandaan arsitektur rancangan yang berbeda yang mempunyai tiga karakteristik umum:


RAID merupakan sekumpulan disk drive yang dianggap oleh sistem operasi sebagai sebuah drive logical tunggal.

Kapasitas redundant disk digunakan untuk menyimpan informasi paritas (penggunaan sandi),yang menjamin pemulihan data ketika terjadi kegagalan disk.


Teknik Penyimpanan RAID

Striping – memisahkan aliran data menjadi blok-blok dengan ukuran tertentu (disebut “block size”) kemudian menulis blok-blok ini melintasi RAID satu per satu. Cara penyimpanan data ini memengaruhi kinerja.

Mirroring adalah teknik penyimpanan di mana salinan data yang identik disimpan pada anggota RAID secara bersamaan. Jenis penempatan data ini memengaruhi toleransi kesalahan serta kinerja.

Parity adalah teknik penyimpanan yang digunakan metode striping dan checksum. Dalam teknik paritas, fungsi paritas tertentu dihitung untuk blok data. Jika drive gagal, blok yang hilang dihitung ulang dari checksum, memberikan toleransi kesalahan RAID.


Fungsi RAID

Dengan teknologi RAID, data dapat dicerminkan pada satu disk atau lebih dalam array yang sama, sehingga jika satu disk gagal, data akan disimpan. Berkat teknik yang dikenal sebagai striping (teknik untuk menyebarkan data melalui beberapa disk drive), RAID juga menawarkan opsi read atau write ke lebih dari satu disk pada saat yang sama untuk meningkatkan kinerja.

Dalam pengaturan ini, data sekuensial dipecah menjadi segmen-segmen yang dikirim ke berbagai disk dalam array, mempercepat throughput. Array RAID khas menggunakan beberapa disk yang tampaknya merupakan perangkat tunggal sehingga dapat memberikan kapasitas penyimpanan lebih dari satu disk.

Level RAID

Berikut ini adalah level Raid yang sering digunakan untuk harddisk server :

1. RAID 0
Keseluruhan harddisk yang dimiliki akan berfungsi sebagai tempat penyimpanan data. dengan kata lain data yang kita simpan kedalam harddisk akan di stripping keseluruh harddisk anggota dari RAID 0 tersebut.



Kelebihan : kapasistas harddisk yang dimiliki untuk penyimpanan data adalah total dari keseluruhan harddisk yang dimiliki, tanpa ada pengurangan

Kekurangan : Jika salah satu harddisk fails dalam RAID 0, maka data akan hilang tanpa ada back upnya.

2. RAID 1
Harddisk dalam RAID 1 dapat diartikan sebagai mirroring, karena setengah dari jumlah Harddisk yang diposisikan sebagai RAID 1 digunakan sebagai mirror. Dengan kata lain bahwa hanya setengah dari kapasitas Harddisk keseluruhan yang dapat digunakan sebagai penyimpanan data, setengah lagi hanya berfungsi sebagai mirror.



Kelebihan : Jika salah satu Harddisk yang berfungsi sebagai penyimpanan data fails/bermasalah, maka harddisk mirror akan secara otomatis menggantikan fungsinya sampai harddisk yang fails tersebut di ganti dengan yang baru, tanpa penurunan performance dari keseluruhan harddisk.

Kekurangan : RAID 1 memiliki harga yang mahal, karena hanya setengah dari jumlah harddisk yang dimiliki yang dapat dijadikan tempat penyimpanan data.

3. RAID 1+0
Harddisk yang di configure dalam RAID 1+0 bisa dikatakan di striping dan di mirror, dengan kata lain data yang kita simpan dalam harddisk akan di stripping ke anggota dari RAID 1+0 tersebut dan juga setengah dari jumlah harddisk yang ada akan di mirror. Untuk metode ini diperlukan minimal 4 hard disk. Kapasitas total yang kamu dapat adalah sejumlah kapasitas 2 hard disk.



Kelebihan : bisa dikatakan sama dengan RAID 1 hanya performance dari baca tulis harddisk meningkat dibanding RAID 1

Kekurangan : harganya mahal

4. RAID 5
Dalam RAID 5 ada pembatasan minimal harddisk yang digunakan, yaitu 4 harddisk, kenapa ? karena dalam sistem RAID 5 ada pembagian data dan parity.



Kelebihan : Jika salah satu dari harddisk tersebut fails, fungsi harddisk masih berfungsi.

Kekurangan : performance akan menurun jika harddisk fails.

5. RAID 6
Dalam RAID 6 juga ada pembatasan minimal harddisk yaitu 5 harddisk. 3 diantaranya akan di jadikan data dan 2 lagi sebagai parity.



Kelebihan : dalam RAID 6 maksimal harddisk fails dalam waktu yang bersamaan adalah 2 harddisk. jadi jika 2 harddisk didalam RAID 6 fails, fungsi harddisk masih berjalan.

Kekurangan : performance akan menurun jika ada harddisk fails.


Kesimpulan :

RAID merupakan teknologi yang memberikan solusi terhadap masalah ketersediaan ukuran, reliablitias data, dan performa I/O media penyimpanan. Secara konsep masing-masing RAID memiliki kelebihan dan kekurangan yang merupakan trade-off dari kecepatan, kualitas, dan harga. Pemilihan dan penggunaan RAID sebaiknya disesuaikan dengan performa yang ingin diperoleh dan budjet yang ada, sehingga bisa tepat sasaran.

0 comments:

Posting Komentar